Saturday 30 May 2020

2020

2020.

Syukur masih dipanjangkan usia. Masih sihat tubuh badan. Masih diberi peluang untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri dengan-Nya.

Berapa lama lagi kita dihidupkan dan diberikan nikmat dunia. Moga-moga kita tak leka dan lupa adanya kehidupan selepas mati. InsyaAllah.

Sunday 12 March 2017

Tuesday 22 March 2016

Poker Face

Dalam samudra bisa diukur, dalam hati siapa yang tau.

Wajah yang tenang dan senyum yang menghias bisa jadi hanyalah topeng untuk menutupi kalutnya hati.  Orang yang selalu periang dan heboh belum tentu hidupnya happy go lucky. Orang yang nampaknya sendu, belum tentu hidupnya sedih. Mungkin bawaan lahir aja kelihatan sayu :)

Setiap kita pasti punya masalah sendiri. Ada orang yang selalu berbagi cerita, ada juga yang suka pendam sendiri. Tapi lebih bagus kalo ada tempat curahan hati, bisa cerita ke teman, bisa buat diary atau bisa buat blog atau sharing ke facebook. Cuma ingat, jangan terlalu banget sampai overdose. Curhat sih ok, sharing is ok, selfie narsis is ok, kalo too much jadi pengen muntah. Sampai jadi unfollow tu fb.

Tuesday 22 April 2014

Orang Lama

Sinonim dengan peribahasa ini ?

`Yang dikejar tak dapat, yang dikendong keciciran`

Jaga-jaga lah hati 'orang lama' yang banyak berjasa dan setia.
Jangan sibuk mengejar 'orang baru' yang jadikan tempat itu sebagai tempat singgahan.

Lumrah makan gaji.. huahuahuahua.

Friday 4 April 2014

Follow your heart, ikut kata hati

Satu Cerita..

Mungkin kalian pernah mengalaminya, ketika kita telah diberi petunjuk tapi tidak yakin. Hati dan akal tidak sepakat.

Kejadian ini kualami ketika travel sendirian ke Manado, hari telah gelap dan semua orang pulang menuju ke rumah masing-masing. Aku baru aja ketemu temen dari Jakarta deket mall, begitu mau balik ke penginapan terus ga tau arah mana. Aku tanya seseorang yang lagi nunggu bus di pinggir jalan, dia bilang kalo mau penginapan tu jalan lurus sikit terus belok kiri trus pasti ketemu jalan ke penginapan. Hatiku mengatakan ok aja, tu orang kayaknya baik and ga bakalan kasi info yang salah.

Maka berjalanlah daku ke arah jalan itu, begitu aku lihat...maka akal sehatku mulai memberi komen yang sepertinya 'masuk akal' ;

Jalan itu rada gelap....sepertinya mengerikan dan rada2 seram. Gimana kalo ada yang jahat?

Jalan itu ga mulus gitu...ada aspal bercampur tanah...gimana kalo aku jatuh ke lubang yang ga nampak?

Ketika itu ga ada orang lain yang lewat...aku jadi takut jalan sendirian

So akhirnya malam itu, aku ga jadi belok kiri, malah jalan terus, lurus.....jalan terus...akhirnya beberapa lama kemudian kakiku mulai protes...berharap ada belokan kiri lain yang lebih baik tapi sepertinya tidak ada tanda tanda. Akhirnya aku bertanya lagi sama bapak yang lagi mangkal di pinggir jalan, "Pak, numpang tanya...saya mau ke penginapan XYZ, kemana ya arahnya?"
Bapak itu menjawab, "wah, kalo mau kesana mestinya tadi belok dekat jalan yang sono itu, sekarang mah udah jauh...kalo muter juga jauh, kalo mau naik angkot atau taxi juga jauh muternya"
Waduh.....cape deh........akhirnya aku naik taxi, udah cape jalan2, keluar ongkos lumayan pula huhuhu.

Keesokan harinya, aku jalan-jalan lagi dan aku putuskan untuk lewat tu jalan.....eeehhhhhhhh.....ternyata jalan itu ga gitu panjang, ga serem, deket banget and penginapan langsung nampak.

So teman2, the moral of the story :

Ikuti kata hatimu, jangan takut jalan gelap hehehhe


Hati siapa

Hatiku adalah hatiku
Bukan hatimu
Hatimu ya hatimu
Pasti bukan hatiku
 
Hatiku hatimu
memang tak sama
Beda hati beda nada
Tapi kita boleh bersama
 
Jaga hati ye :)

Recipe : Sambal goreng hati



Buat yang suka masak :)

Bahan :
Hati kambing atau sapi, 250 gram, rebus hingga matang, potong bentuk dadu seukuran 1 cm
Kentang, 150 gram, potong bentuk dadu seukuran 1 cm
Petai, 10 butir, iris menjadi 2 bagian
Telur  puyuh, rebus
Gula merah serut, 1 sendok makan
Daun salam, 1 lembar
Serai, 1 batang, memarkan
Jahe, 2 cm
Lengkuas, 2 cm, memarkan
Santan cair, 150 ml
Cabai merah, 4 buah, buang bijinya, iris tipis, goreng
Bawang merah goreng, secukupnya
Minyak goreng, 500 ml
Bumbu halus :
Bawang merah, 3 butir
Bawang putih, 3 siung
Cabai merah, 7 buah
Merica, 1/2 sendok teh
Gula pasir, 1/2 sendok teh
Garam, secukupnya

Cara Membuat  :
Panaskan minyak, goreng kentang hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan.
Panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus, lengkuas, jahe, daun salam dan serai hingga harum.
Tambahkan gula merah, aduk rata. Masukkan hati , telur puyuh, petai dan kentang. Aduk rata.
Tuang santan, masak hingga bumbu meresap dan santan menyusut.
Tambahkan cabai merah goreng, aduk rata. Angkat.